Selasa, 25 Juni 2013
BANYAK wanita yang salah kaprah melakukan rencana diet untuk keberhasilan memangkas lemak berlebih di tubuhnya. Padahal, kondisi tersebut bisa menyebabkan diet Anda seperti 'diet yoyo' yaitu turun sedikit, dan naiknya banyak.

Hal itu seperti diamini oleh Emilia E. Achmadi, MS, seorang ahli gizi klinis sekaligus nutrisionis. Dia menjelaskan bahwa banyak hal pokok dari diet yang disepelekan dan keliru. Sejauh ini, umumnya mereka hanya memikirkan bagaiman turun sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah cara itu benar. Jelas ini tidak menyehatkan dan berbahaya karena tubuh bisa kaget. Tak jarang, Anda pun justru jatuh sakit.

Selama ini, persepsi salah yang banyak dipraktekkan pelaku diet ialah menghindari sarapan dengan alasan agar lemak cepat terbuang.

"Darimana teorinya tidak sarapan jaminan lemak cepat susut. Dalam dunia diet itu tidak ada teori satu tambah satu pasti dua. Bukan seperti itu, bisa saja jadi satu tambah satu dalam dunia diet itu sepuluh. Maksudnya penjelasan itu ialah, kalau Anda tidak sarapan hingga metabolisme tidak berkerja dan berada dalam mode kelaparan, yang ada ketika makan siang Anda seperti orang 'kesurupan' makannya. Karena perut pasti mengirim pesan ke otak 'belum makan dari pagi nih, makan yang banyak ya'. Nah! Apakah dalam kondisi itu menahan lapar atau tidak sarapan masih efektif? 'Tidak' jawabannya," ujar dr. Dyah saat diwawancarai oleh Okezone dalam acara yang bertema Menjaga Keseimbangan Gaya Hidup dengan Khasiat Teh Oolong di Cafe Aria, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dia juga menambahkan, cara penting lain pada rencana diet ialah makan yang teratur. Hal ini bertujuan agar gula darah tetap stabil, hingga tidak muncul keinginan untuk mau makan lagi atau ngemil setelah makan. Tetapi bila gula darah tidak stabil, badan Anda akan memerintahkan otak untuk mengambil makanan. Jadi konsisten ini sangat penting. Terlepas apa yang dimakan harus mendukung keberhasilan diet Anda.

"Kurangi karbohidarat sederhana seperti nasi putih dan roti putih, kalau bisa ganti dengan karbohidrat kompleks seperti oatmeal (sereal), roti gandum, beras merah. Makanan itu sangat baik untuk metabolisme (penyerapan nutrisi) tubuh agar terus bekerja, sebab tubuh membutuhkan waktu yang lama semua makanan itu dan dikonversi jadi energi," tambah wanita yang ramah ini.

Dia juga menganjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung santan dan juga konsumsi makanan yang pengolahannya digoreng. Menurutnya, kondisi itu hanya menimbun lemak dalam tubuh. Alih-alih diet berhasil berat badan malah bisa bertambah.

"Jangan sering makan dengan digoreng. Misalkan ayam, jangan semua setiap saat ingin makan ayam, caranya harus digoreng. Anda bisa membuatnya dengan cara lain seperti mengkombinasikan dengan sayuran lain hingga jadi sup, atau bisa juga direbus atau pun dipanggang. Pokoknya, hindari olahan yang memakai bahan minyak," terangnya.

Sementara itu, masuk hal yang lebih penting yaitu rutinitas olahraga. Banyak yang menginginkan berat badan ingin turun drastis hingga mereka memforsir dirinya saat mencapai  keinginananya. Hal itu akan berakibat fatal dan kondisi kekeliruan terbesar kedua.

"Nggak usah olahraga panikan. Bela-belain demi menurunkan berat badan cepat dengan olahraga selama empat jam. Padahal, 40 menit juga cukup untuk olahraga asal rutin. Apalagi bila dikombinasi latihan kardio dengan latihan beban. Tidak perlu pergi ke gym juga bisa, yakni jogging atau treadmill sambil menenteng barbel beberapa kilo," imbuh wanita yang menyukai aroma teh ini.

Kemudian, yang tidak jauh lebih penting ialah tidur yang cukup. Menurutnya, kurang tidur akan mengganggu gula darah tidak stabil hingga akhirnya tubuh akan menuntun untuk diberikan makan. Alhasil, kemungkinan diet gagal meningkat.

"Tidur yang cukup sangat vital, pasalnya apa yang telah Anda lakukan untuk penurunan lemak bisa gagal. Pasalnya, ketika gula darah seorang menurun karena kurang tidur. Mau tidak mau tubuh akan memerintahkan otak agar perut segera diisi. Pada tahap ini bila hasrat diikuti, sudah tidak akan memikirkan menu diet. Otak akan memerintahkan menu itu tidak mengenyangkan. Sehingga baliklah Anda ke pola hidup orang biasa dan program diet terancama gagal," pungkasnya.

Mengenai kondisi itu, Mba Emil, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa diet yang sehat itu dimana bobot lemaknya turun dua kilo dalam sebulan. Artinya, penurunan sifatnya tidak drastis karena hanya membuat tubuh kaget dan akhirnya jatuh sakit.
"Ini kekeliruan yang paling fatal. Banyak para pelaku diet terlalu memaksakan diri demi perbulan turun lebih dari dua kilo. Hingga tak jarang badannya drop dan jatuh sakit karena kaget. Saya sendiri tidak mau melayani orang yang meminta dibantu diet tapi dalam sebulan minta turun lebih dari lima kilo. No! jawab saya. Pasalnya saya memikirkan aspek kesehatannya. Ini sudah 'hukum alam'--dari sananya, sebulan cukup dua kilo. Bisa sih sebenarnya lebih dari itu tapi sayangnya tubuh Anda tidak akan sehat," tutupnya. (ind) (tty)

http://health.okezone.com/read/2013/05/17/486/808539/diet-sehat-cukup-turun-dua-kilo-dalam-sebulan



Selasa, 18 Juni 2013


1.      DEFINISI
Kumpulan gejala yang disebabkan oleh hiperfungsi korteks adrenal (kulit kelenjar anak ginjal) dengan terbentuknya kelebihan hormon kortisol (glukokortokoid)

2.      GEJALA KLINIS
1. Tubuh bagian atas obesitas (di atas pinggang) sedangkan lengan dan kaki kurus
2. Wajah bulat, merah, penuh (moon face)
3. Tingkat pertumbuhan yang lambat pada anak-anak
4. Perubahan kulit yang sering terlihat:
a. Jerawat atau infeksi kulit
b. striae pada kulit perut, paha, dan payudara
c. kulit tipis dan mudah memar
5. Perubahan otot dan tulang meliputi:
a. Sakit punggung, yang terjadi dengan kegiatan sehari-hari
b. Nyeri tulang
c. Pengumpulan lemak di antara bahu (buffalo hump)
d. patah tulang rusuk dan tulang belakang (yang disebabkan oleh osteoporosis)
e. kelemahan otot

Wanita dengan sindrom Cushing sering memiliki pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah, leher, dada, perut, dan paha, serta siklus menstruasi yang tidak teratur atau berhenti.

Pria mungkin mengalami penurunan hasrat seksual dan impotensi.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi pada penyakit ini antara lain perubahan mental (depresi, kecemasan, atau perubahan perilaku), kelelahan, sakit kepala, peningkatan rasa haus dan frekuensi buang air kecil.

Pemeriksaan laboratorium mungkin menunjukkan gula darah dan jumlah sel darah putih yang tinggi, kadar potassium mungkin rendah. Peningkatan kolesterol dan trigliserida, serta penurunan HDL juga sering ditemukan.


3.      DIAGNOSA
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Cushing dan mengidentifikasi penyebabnya adalah:
1. kadar kortisol serum
2. kadar kortisol saliva
3. Dexamethasone supression test
4. urine 24 jam untuk kortisol dan kreatinin
5. kadar ACTH
6. uji stimulasi ACTH
7. CT scan abdomen
8. MRI hipofisis
9. Kepadatan tulang, yang diukur dengan dual x-ray absorptiometry (DEXA)

4.      ETIOLOGI
1.      Sindrom cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan, kelebihan stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa adenoma maupun carsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing. Demikian juga hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH. Syindrom cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing.
2.      Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (latrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada gangguan aksis hipotalamus-hipofise-adrenal (spontan) pada sindrom cusing spontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi akibat ransangan belebihan oleh ACTH atau sebab patologi adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol abnormal.


DAFTAR PUSTAKA
Senin, 17 Juni 2013


1.      DEFINISI
Penyakit Graves adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar hormon tiroid yang berlebihan akibat produksi berlebihan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang terletak di bawah pita suara yang berperan dalam menghasilkan hormon, seperti tiroid. Hormon tiroid membantu mengatur metabolisme tubuh, yang oleh karenanya membantu mengatur suasana hati, berat badan dan kadar energi. Normalnya, kelenjar hipofise menghasilkan suatu stimulating hormone, yang merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroid. Pada penyakit Graves, tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang sel-sel yang sehat dari kelenjar tiroid. Antibodi-antibodi ini juga meniru kerja dari stimulating hormone yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise, menyebabkan sekresi berlebihan dari hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
2.      GEJALA KLINIS
Gejala yang timbul dari Sindrom Graves adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas (diet atau obat-obatan), peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut jantung, banyak berkeringat, tangan gemetar, insomnia, diare, sering, gugup, gelisah dan sulit berkonsentrasi, brainstorming. Karena hilangnya regulasi suhu tubuh, pasien mencapai suhu sulit dikendalikan, 42 atau 43 derajat. Pada suhu ini protein didenaturasi dan ada saatnya ketika kedua denyut jantung meningkat (pada 150 atau 160) yang dapat menyebabkan gagal jantung atau pompa.Harus tepat, penyakit Graves ‘dianggap ketika gejala yang dijelaskan di atas menambahkan gangguan mata. Mata melotot karena retro-orbital peningkatan lemak dan penebalan otot mata, menyebabkan mata menonjol ke depan (memberikan tampilan “mata melotot”).Tanpa gejala diagnostik ketat gondok beracun menyebar, meskipun kadang-kadang perubahan mata mungkin dimulai sebelum gejala adalah melihat orang lain juga tidak mungkin berkembang sampai gejala sisanya.


3.      DIAGNOSA
Penyakit biokimia klasik adalah peningkatan dan penurunan hormon perangsang tiroid, TSH. Tes awal adalah profil tiroid. Dari tes darah mengukur fraksi bebas dari T4. Mengindikasikan peningkatan produksi berlebih.
Di sisi lain, diukur thyroid stimulating hormone, TSH. Jika jumlah yang berarti tak terlihat bahwa pituitari telah mendeteksi peningkatan T3 dan T4 dan mencoba untuk mengatur dengan meminimalkan thyroid stimulating hormone, TSH.
Langkah selanjutnya adalah scan manual kelenjar, yang normal konsistensi yang lembut dan teratur. Terletak kira-kira di atas tulang selangka, dan ke bawah blok dari ‘Adam’, terdiri dari dua lobus, kanan dan kiri, yang bergabung oleh isthmus bentuk kupu-kupu. Persepsi lobus tumbuh lebih daripada yang lain, atau nodul tekstur keras dan kenyal adalah tanda kecurigaan dari suatu penyakit autoimun.
Selanjutnya melakukan gammagram tiroid. Tes ini melibatkan konsumsi oleh bahan, pasien diberi label dengan radioaktif yodium (I 131) dan mengirimkannya ke sebuah mesin yang menganalisa dan plot tingkat radiasi. Kelenjar mensintesis yodium untuk menghasilkan hormon dan ini tercermin dalam gammagram dalam warna berbeda. Jika kelenjar tiroid dapat dilihat warna lebih besar dan lebih terang dan seragam merupakan tanda penyakit Graves.
4.      ETIOLOGI
Ada 3 hipotesis utama tentang etiologi penyakit Graves.
Sebuah cacat dasar sel T yang berfungsi menekan produksi antigen-spesifik  dan terjadi ketidakseimbangan antara fungsi ini dan tindakan dari sel T. Ketidakseimbangan ini menyebabkan sintesis yang berlebihan ,atau antibodi  tidak diatur terhadap reseptor TSH.
Sebuah cacat dalam mekanisme thyrocytes dan sel T memulai aktivasi sel T .
Infeksi parasit atau bakteri dapat memicu serangan, sebagai antigen tertentu dari mikroorganisme ini (terutama Yersinia enterocolitica dan Mycoplasma) menyerupai struktur reseptor untuk merangsang hormon tiroid . Karena kesamaan ini, antibodi yang diproduksi untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, dapat menyerang penerima.
Di sisi lain, kita tahu bahwa pengaruh genetik dan adanya prevalensi yang lebih besar dari penyakit dalam keluarga dengan riwayat itu. Hal ini terjadi paling sering pada wanita (75% sampai 80% dari semua kasus yang ada) . Penyakit ini memiliki dua puncak, satu sekitar 18 tahun dan yang lain antara 30 dan 40. Kita telah melihat bahwa sistem kekebalan tubuh perempuan lebih efisien daripada pria. Dengan memiliki kekebalan yang lebih aktif pada risiko sebuah hyperimmune .


 

Jumat, 14 Juni 2013

A salmonella infection is a foodborne illness caused by the salmonella bacteria carried by some animals, which can be transmitted from kitchen surfaces and can be in water, soil, animal feces, raw meats, and eggs. Salmonella infections typically affect the intestines, causing vomiting, fever, and other symptoms that usually resolve without medical treatment.

You can help prevent salmonella infections by not serving any raw meat or eggs, and by not keeping reptiles as pets, particularly if you have very young children.
Hand washing is a powerful way to guard against salmonella infections, so it's essential to teach kids to wash their hands, particularly after trips to the bathroom and before handling food in any way.
button digestive

Salmonella Basics

Not everyone who ingests salmonella bacteria will become ill. Children, especially infants, are the most likely candidates to get sick from it. About 50,000 cases of salmonella infection are reported in the United States each year and about one third of those are in kids 4 years old or younger.
The type of salmonella most commonly associated with infections in humans is called nontyphoidal salmonella. It is carried by chickens, cows, and reptiles such as turtles, lizards, and iguanas.
Another, rarer form of salmonella, typhoidal salmonella (typhoid fever), is carried only by humans and is usually transmitted through direct contact with the fecal matter of an infected person. This kind of salmonella infection can lead to high fever, abdominal pain, headache, malaise, lethargy, skin rash, constipation, and delirium. It occurs primarily in developing countries without appropriate systems for handling human waste.

Signs and Symptoms

A salmonella infection generally causes nausea, vomiting, abdominal cramps, diarrhea (sometimes bloody), fever, and headache. Because many different kinds of illnesses can cause these symptoms, most doctors will take a stool sample to make an accurate diagnosis.
Symptoms of most salmonella infections usually appear within 3 days of contamination and typically go away without medical treatment.
In cases of typhoid fever caused by salmonella bacteria, early symptoms are the same. But in the second week, the liver and spleen can become enlarged, and a distinctive "rose spotted" skin rash may appear. From there, the infection can cause other health problems, like meningitis and pneumonia.
People at risk for more serious complications from a salmonella infection include those who:
  • have compromised immune systems (such as people with HIV)
  • take cancer-fighting drugs
  • have sickle cell disease or an absent or nonfunctioning spleen
  • take chronic stomach acid suppression medication
In these higher-risk groups, most doctors will treat an infection with antibiotics to prevent it from spreading to other parts of the body and causing additional health problems.
Kamis, 13 Juni 2013


HUBUNGAN ANTARA PARASIT HELMINTHES DENGAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
ASTI DWI NUGRAHENI (A.102.08.006)
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA



BAB I
PENDAHULUAN

Parasitologi adalah Ilmu yg mempelajari makhluk hidup (organisme) yang hidupnya menumpang (bergantung) pada makhluk hidup yang lain. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes atau Tuan Rumah, yang memberi makanan dan perlindungan fisik kepada parasit.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya.









BAB II
PEMBAHASAN

Tujuan pengajaran parasitologi, di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.
Pada umumnya, cara penularan penyakit parasit adalah secara kontak langsung, melalui mulut (food-borne parasitosis), melalui kulit, melalui plasenta, melalui alat kelamin dan melalui air susu. Sumber penularan bagi penyakit parasit, seperti halnya bagi penyakit menular lain terjadi dari inang yang satu ke inang yang lain. Penularan dapat juga dari sumber penyakit kepada inang baru. Adapun yang dapat berlaku sebagai sumber penularan penyakit parasit ialah organisme baik hewan maupun tumbuhan dan benda mati seperti tanah, air, makanan dan minuman.
Pengaruh jumlah hujan dan temperatur terhadap kelangsungan hidup suatu jenis parasit berbeda, sebagai contoh Nematoda parasit membutuhkan lebih sedikit curah hujan dibandingkan dengan Trematoda. Trematoda membutuhkan jumlah air yang lebih banyak dibandingkan dengan Nematoda sebab untuk menetaskan miracidium diperlukan genangan air. Demikian juga pada telur cacing nematoda umumnya lebih tahan terhadap temperatur yang lebih tinggi daripada Trematoda dan Cestoda, tetapi sebagai larva infektif sebaliknya, yaitu larva Nematoda lebih tahan dingin daripada larva Trematoda dan Cestoda. Diduga bagian sinar matahari yang berpengaruh besar pada siklus hidup parasit adalah sinar ultraviolet. Dalam bereaksi terhadap tantangan dari faktor-faktor cuaca tersebut parasit bereaksi secara gabungan dan bukan bereaksi terhadap faktor itu satu demi satu.
Salah satu penyakit di Indonesia yang insidensinya masih tinggi setelah malnutrisi adalah infeksi cacing. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang  agraris dengan tingkat sosial ekonomi, pengetahuan dan keadaan sanitasi lingkungan masyarakat yang masih rendah sehingga menyokong untuk terjadinya infeksi dan penularan cacing. Banyak faktor yang juga berpengaruh terhadap terjadinya infeksi cacing, selain higieni sanitasi yang buruk juga dipengaruhi dengan jenis mata pencaharian misalnya petani. Petani adalah orang yang pekerjaannya mengolah tanah untuk berccok tanam (Purwadinata, 1996). Petani sering berhubungan dengan tanah maka kemungkinan terinfeksi cacing nematode usus ini juga semakin besar (Gandahusada, 1998).
Nematoda usus yang masih sering menginfeksi manusia adalah cacing yang ditularkan melalui tanah, yang disebut Soil Transmitted Helminyhs yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, cacing tambang (Necator americanus, Ancylostoma duodenale), Trichuris trichiura, Strongyloides stercolaris. Nematoda usus ini sering diketemukan pada manusia dengan pemeriksaan tinja.

Ascaris lumbricoides
Cacing usus yang berukuran besar inilah yang menyebabkan penyakit ascariasis. Cacing ini umumnya berwarna keputih-putihan. Biasanya cacing ini memiliki panjang seperti batang pensil biasa dan paling sering terdapat pada anak-anak. Telur cacing ini dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.
Komplikasi
Adanya cacing Ascaris lumbricoides di dalam tubuh yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menimbulkan komplikasi berupa :
·         Defisiensi zat gizi. Anak-anak yang menderita ascariasi akan kehilangan nafsu makannya dan dapat mengalami gangguan dalam proses pencernaan. Akibatnya, zat-zat gizi yang masuk melalui makanan menjadi berkurang dan anak akan kekurangan zat gizi
·         Menimbulkan hambatan (sumbatan) dalam usus yang selanjutnya dapat menimbulkan robekan usus (perforasi). Pada kasus yang sangat berat, kumpulan cacing akan menyumbat usus dan menimbulkan keluhan berupa sakit perut dan muntah. Hambatan usus yang berlangsung lama lebih lanjut mampu menimbulkan robekan (perforasi) pada dinding usus dan menimbulkan perdarahan.

Ascariasis memang lebih sering menyerang anak-anak, terutama yang tinggal di daerah dengan sanitasi dan higienitas yang buruk. Cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia setelah manusia memakan telur cacing Ascaris lumbricoides yang terdapat di tanah yang bercampur oleh tinja manusia yang mengandung telur cacing ini. Telur cacing ini tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Karena anak-anak sering bermain di tanah yang kotor, infeksi cacing ini dapat terjadi ketika tangan mereka yang kotor masuk ke dalam mulunya, membawa telur cacing ke dalam saluran cerna. Telur cacing juga dapat ditemukan di sayuran dan buah-buahan yang ditanam di tanah yang terkontaminasi.
Telur dari cacing Ascaris lumbricoides dapat berada ditanah melalui tinja dari pencerita ascariasis. Adanya kebiasaan tidak membuang kotoran/tinja pada jamban yang semestinya atau di kebun dapat membuat penyakit ini menyebar lebih cepat. Maka dari itu ketersediaan jamban sangatlah dibutuhkan. Tetapi pada daerah tertentu yang masih berada dipedesaan, adanya jamban ini masih jarang ditemukan dan ini membuat masyarakatnya membuang tinja pada tempat yang ada, seperti kebun, halaman. Atau ada juga kejadian dimana di daerah tersebut sudah tersedia jamban tetapi kesadaran dari masyarakatnya sendiri yang kurang. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi kepada masyarakat yang ada.
Ada sebuah penelitian yang mengambil kasus tentang infeksi yang disebabkan oleh cacing Soil-transmitted helminth yang menyebutkan bahwa infeksi cacing terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim
tropis,  terutama di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. Infeksicacing ini juga sangat erat hubunganya dengan pekerjaan, kebiasaan penderita, dan juga keadaan dari sosial-ekonomi yang ada.
Gambaran prevalensi  Ascaris lumbricoides di dunia  dibandingkan dengan kasus infeksi      cacing lain.

DAFTAR PUSTAKA

MY TWITTER

MEMBERS

TIMEE

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

About

My name is asti. I'm 19 old Welcome to my blog and thank you for visit. God bless

Blogger templates

Blogger news

FLAG COUNTER

Flag Counter