Rabu, 17 April 2013


Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger 1982).


Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah sebagai berikut: 
UJI KELARUTAN LIPID
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahadap berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersbut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar. 
 UJI  ACROLEIN

Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih.
 UJI KEJENUHAN PADA LIPID
 
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.  
 Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble.
UJI KETENGIKAN 
  
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, diidentifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring dicelupkan ke larutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak bercak. Setelah itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah unsur lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hidrogen radikal bebas. Kedua bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan peroksida (Syamsu 2007). 
UJI SALKOWSKI UNTUK KOLESTEROL

Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau (Pramarsh 2008). 
UJI LIEBERMAN BUCHARD
 
Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran. Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan kloroform (dari percobaan Salkowski). Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau. Warna hijau ini menandakan hasil yang positif (WikiAnswers 2008). Reaksi positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi hijau tua. 



Kamis, 11 April 2013
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, bukanlah jenis penyakit baru. Hampir semua orang pernah tahu atau bahkan mengalaminya. Tetapi, berapa banyak yang tahu pasti apa yang menjadi faktor penyakit darah tinggi pada seseorang?
Berikut adalah 10 faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi.
  • Faktor keturunanBukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa diwarisi dari orang tua kita. Ternyata, penyakit pun bisa. Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko tinggi mengalaminya.
  • UsiaSeiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko menderita tekanan darah tinggi. Mengapa? Karena semakin kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita juga berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
  • GenderHingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Pada usia 45 hingga 64, baik pria maupun wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru pada usia di atas itu, wanita lebih beresiko.
  • Kurang gerak (Sedentary lifestyle)Biasanya, orang yang tinggal di kota besar cenderung memiliki gaya hidup kurang gerak. Bekerja di kantor, dan terus menerus duduk, ditambah lagi kurangnya olahraga, akan cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya adalah meningkatnya resiko darah tinggi.
  • Pola makanKalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, mungkin sudah saatnya Anda menguranginya untuk mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini juga adalah fakta umum yang diketahui hampir semua orang: kurangi makanan bergaram karena itu dapat menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga meningkatkan tekanannya.
  • Berat badan berlebihBMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran resiko. Jika BMI Anda 25 hingga 30, atau bahkan lebih, Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi.
  • Kebiasaan minum minuman beralkoholMengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah kolesterol yang jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah meningkat.
  • StresStres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat stres biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri, dan itu bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah kita.
  • Kondisi penyakit yang lainMenurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya.
Banyak ahli kesehatan menganjurkan para penderita tekanan darah tinggi untuk mulai menyesuaikan gaya hidup mereka dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan.
Salah satu tindakan pencegahan yang bisa mereka buat adalah mengonsumsi bahan-bahan alami yang memiliki kandungan untuk mencegah tekanan darah tinggi. Buah Noni adalah salah satu dari antara bahan alami itu.
Mengapa buah Noni bisa membantu? Buah Noni mengandung zat-zat alami yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Misalnya, Noni juice dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menstimulasi pembentukan nitrit oksida, yaitu senyawa kimia yang dibentuk dalam tubuh yang mampu memperbesar saluran pembuluh darah dan membuatnya lebih elastis.
Hal ini tentu dapat sangat membantu penderita tekanan darah tinggi secara tidak langsung. Selain itu, Noni juice juga memiliki kandungan scopoletin, yang secara sains telah dibuktikan mampu memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi). Hal ini pun telah diakui oleh Dr. Isabelle Abbot dari University of Hawaii.
Kandungan lain yang tidak kalah penting dari Noni juice adalah xeronine. Zat ini dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mempertahankan fungsi-fungsi sel dan enzim agar tetap normal, juga menjaga sistem endokrin kita agar tetap berjalan baik.
Ya, kalau kita mencermati apa yang disediakan alam untuk kita, kita bisa menyimpulkan bahwa Noni juice merupakan salah satu kebaikan alam yang bisa kita manfaatkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/10-faktor-resiko-penyebab-tekanan-darah-tinggi.html#ixzz2Q94u6zdV
Senin, 08 April 2013
Komponen darah terdiri atas plasma darah dan juga buffycoat (sel-sel darah)
darah berasal dari stem sel atau sel induk atau sel puncak atau selprimiif yang belum terdiferensiasi. Setiap stem sel memiliki fungsi masing-masing sperti mengganti kerusakan otot jantung.
Sel-sel darah terdiri dari:
- sel darah merah (erytrosit)
- sel darah putih (lekosit)
- trombosit
A. Eritrosit
berperan besar dalam oksigenasi jaringan. Berbentuk cakram bikonkaf, mudah menjangkau pembuluh darah yang kecil.
Umur dari eritrosit di dalam darah berkisar antara 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan di limpa
Komponen :
1. membran
2. Sistem enzim
3. Hb 

B. Lekosit
Lekosit menurut bentuknya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Granuler : basofil, netrofil, eosinofil
2. Agranuler : Monosit, Limfosit
Jumlah normal dari lekosit adalah 5000-10.000 sel/ml darah

C. Trombosit
Merupakan sel darah yang ukurannya paling kecil. Jumlah normalnya adalah 250.000-450.000 sel/mm3
Berperan dalam pembuatan sumbatan.
Sifat-sifat dari trombosit :
  • Agregasi : melekat satu sama lain
  • Adhesi : melekat pada permukaan asing
  • Koagulasi : menggumpal
  • Disintegrasi : mudah terlepas atau pecah

MY TWITTER

MEMBERS

TIMEE

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

About

My name is asti. I'm 19 old Welcome to my blog and thank you for visit. God bless

Blogger templates

Blogger news

FLAG COUNTER

Flag Counter